Cinta Hampa

Jangan main hati dengannya

bila kau  tak cinta sepenuhnya

kau hanya  punya nafsu,  cinta tiada

nanti dia sakit hati dan kecewa

karena memendam  hasrat dan cinta membara

tapi yang didapat hanya cinta hampa

Cari Solusi

Di atas langit masih ada langit

alam semesta tuhan yang punya.

Bertemu masalah sulit jangan berkelit

segera cari solusinya.

Hormati Bulan Suci

Telah  tiba bulan suci

jangan berperilaku yang tak terpuji

jauhkan lisan  dari dusta dan caci maki

tak elok memakai busana mini

aurat harus ditutupi

jagalah  hati dari iri,  benci dan dengki

orang yang berdakwah tak perlu diawasi

mereka menyeru pada kebenaran, bukan  provokasi dan agitasi


Yang tak puasa harus toleransi

jangan makan minum  semaunya sendiri

yang puasa  jangan menyombongkan diri

jadilah insan yang rendah hati

jangan merasa yang paling suci

Meraup Keberkahan

Jor-joran  di bulan Ramadhan

bukan berbelanja di pasar swalayan

bukan pula memborong makanan dan minuman

atau   membeli parcel lebaran

tapi menghabiskan waktu, tenaga, dan dana untuk  meraup keberkahan

 

Yang banyak dosa mohon ampunan

yang  punya hajat minta  dikabulkan

yang ingin ketenteraman berburu  malam seribu  bulan

 

Manfaatkan Ramadhan

jangan sia-siakan

tak ada jaminan bertemu lagi  tahun depan 

Maaf Untukmu

Kerikil dalam sepatu

kecil mungil  tapi mengganggu

begitu juga dengan sosokmu

sudah diusir tetap datang bak hantu


Ku tak  percaya lagi dengan mulut manismu

sudah muak pula melihat tingkahmu

meski ulahmu tak terlupakan

tapi hati ini masih bisa  memaafkan

Silaturrahmi

Api sudah padam

masa lalu tinggal kenangan.

Tak ada lagi dendam

silaturrahmi terus lanjutkan.

Peluang

Ada gula ada semut

main gendang di pinggir kali.

Ada peluang harus direbut

takkan terulang kedua kali.

Islah

Api telah padam

siang berganti malam

terang menjadi kelam

tak  ada lagi dendam

sudah berakhir segala yang runyam

segera kubur  yang kusam dan buram

Silaturrahmi dalam Perjalanan Lintas Benua

Judul buku: The Journal of a Muslim Traveler

Sebuah Jurnal Perjalanan Melintasi Asia,  Amerika, Eropa,

dan Australia

Penulis:  Heru Susetyo

Penerbit: PT Lingkar  Pena Kreativa, 2009

Tebal: xix +  277 halaman

Travel

Berpetualang memang mengasyikkan.  Apalagi bila  bisa  bertemu dengan saudara-saudara seiman di tempat yang jauh  dari Tanah Air.

Pengalaman itu didapat Heru Susetyo dalam petualangannya di empat benua:  Asia,  Australia, Amerika, dan Eropa. Di keempat  benua itu dia banyak bertemu  dengan masyarakat minoritas muslim,  dan  para aktivis muslim, baik pria maupun wanita.

Berbagai  kisah dan pengalaman dalam petualangannya tertuang dalam buku ini.   Sebelumnya,  kisah-kisah tersebut telah ditulis di sejumlah media,  seperti Ummi, Tarbawi,  Sakinah, Saksi, Suara Hidayatullah,  dan Sabili, dalam kurun waktu 2000-2009.

Apa tujuan perjalanannya?  Dia  mengaku   bukan semata-mata untuk meng-entertain diri, tapi juga memiliki tujuan, antara lain ber-traveling dalam rangka    dan sebagai aktivis HAM yang berperspektif Islam. (hal ix)

Mengenai istilah Muslim Traveller, dia menilainya sebagai pilihan tema yang menarik. Karena sejatinya kita semua adalah pejalan,   para penempuh jalan  menuju kebenaran.  Dan bukan tidak mungkin  kita akan menemukan  Tuhan di perjalanan, sebagaiman  kisah hidup Nabi Ibrahim  yang belajar dari fenomena alam sebelum meyakini bahwa  Penciptanya  jauh lebih mulia   daripada bintang,   bulan, dan matahari.

Heru mengaku  tak tahu kapan akan mengakhiri perjalanannya. Dia tahu kapan  memulai,  tapi tak tahu  kapan akan berhenti. Termasuk, sampai kapan  masih bisa berjalan. (hal xvii)

Buku ini menarik dibaca karena  penulisnya juga melaporkan    pengalamannya berada di daerah konflik seperti Thailand Selatan dan Mindanao.

Membacanya seperti  membaca reportase  seorang wartawan  langsung dari daerah konflik.  Tentu tidak  melulu melaporkan konflik yang terjadi. Namun juga  dibarengi dengan  tulisan human interest tentang kehidupan masyarakat muslim yang menjadi minoritas di wilayah tersebut.

Selain Thailand dan Filipina, negara Asia lainnya yang Heru kunjungi  adalah Kamboja, Jepang dan Cina.

Dari kunjungannya ke  Eropa,  dia melaporkan perjumpaannya dengan para aktivis muslim, seperti Famile  Fatma Arslan,  pengacara muslimah  berjilbab pertama di Belanda;  dan  Karimah, seorang mualaf  yang menjadi pejabat tinggi di Kementerian Kehakiman  Republik Ceko.

Dalam perjalanannya ke AS dan Kanada, dia berjumpa dengan aktivis muslim asal Indonesia. Di AS,  Heru sempat mewawancarai  Ustad Mohammad A. Joban, Chaplain (rohaniwan muslim) di Correctional  Center Washington  State dan Imam Masjid  Olympia,  Washington.

Sementara di Kanada dia berjumpa dua  kakak beradik asal Indonesia, Sawitri Mardhiyani (Wiwit) dan Ahmad Lukman (Uki)  yang menjadi aktivis organisasi mahasiwa muslim di kampusnya masing-masing.

Satu hal yang mengagumkan dari kedua kakak beradik itu adalah semangat mereka  dalam  berdakwah. Mulai dari pilihan pakaian hingga   aktivitasnya  sudah menunjukkan keseriusan mereka  dalam  berdakwah.

Uki, misalnya, sejak high school sudah  turut mempelopori salat Jumat di sekolahnya.  Kala itu dia  menghadap kepala sekolah  dan minta disediakan  tempat salat buat murid muslim.

Kini,  hampir   setiap pekan Uki  menjadi khatib  Jumat keliling    di sekolah-sekolah  di sekitar Ottawa.

Sementara Wiwit jadwal dakwahnya juga  padat sepekan  penuh. Dia aktif minimal di  tiga pengajian (halaqah) internasional di Ottawa setiap pekannya.

Kedua anak muda ini berasal dari keluarga aktivis dakwah. Kedua orang tua mereka, Setiadi Yazid dan  Amy Hamidah, merupakan    sesepuh  pengajian   Indonesia di Amerika Utara. Mereka juga aktif  di komunitas  dan pengajian  internasional. (hal 238-242)

Untuk dibilang sebagai  petualangan keliling dunia, buku ini belum memenuhi syarat  karena tak ada laporan perjalanan  ke Afrika. Entah karena   belum ditulis, atau  Heru sendiri yang belum sampai ke sana, tak ada keterangan resmi dari  penulisnya.

Meski demikian, kehadiran  buku ini  telah memberi inspirasi bagi  pembacanya untuk selalu bersilaturrahmi dengan saudara  seiman seagama di mana pun berada.

Selain itu, laporan perjalanan dalam buku ini bisa menambah wawasan  pembaca mengenai aktivitas dan geliat dakwah di negara-negara  yang penduduk muslimnya minoritas.  Siapa tahu ada di antara pembaca yang tergerak hatinya untuk berdakwah  di negara-negara tersebut.

Sahur

Orang masyhur punya kuasa

makan sahur bikin kuat puasa.