28 Januari

Hari ini Kamis

bertepatan dengan 28 Januari.

Kalau hidup mau harmonis

jangan berbuat anarki.

Jangan Suka Ngamuk!

Buah pala  jangan ditumbuk

enak dimasak  jadi asinan.

Suporter sepak bola   jangan suka ngamuk

merusak dan menjarah  nanti dapat hukuman.

Peluk dan Sayang

Makin dipeluk  makin  sayang

akan kupenuhi  segala pinta.

Hatiku takluk wajahmu terbayang

ingin kuberi segenap  cinta.

Jangan Cari Kambing Hitam

Adu domba tanduk dihantam

saling seruduk   hingga berdarah.

Kalah lomba  jangan cari kambing hitam

akui  dengan sportif kalau menyerah.

Mendamba Matahari

Keluarlah matahari

kami butuh kehangatanmu.

Jangan biarkan mendung ini abadi

awan gelap cepatlah berlalu.


Dingin Menggigil

Si Udin  pergi ke Bangil

ketemu teman di Pasuruan.

Udara dingin badan menggigil

butuh kenikmatan dan kehangatan.

Sel Mewah

Menghuni  sel mewah

serasa pindah rumah

fasilitas serba wah

nyaman dan megah

tapi tak semua   pesakitan   bisa  bermewah-mewah

hanya  yang berkantung tebal dan tak banyak ulah

bukan pesakitan kelas bawah yang suka marah

Mantera Hujan

Bukan sulap

bukan sihir.

Langit gelap

hujan mengalir.

Terangi Bumi dan Negeri Kami

Keluarlah  matahari

sinarmu amat dinanti

terangi bumi dan negeri kami

jangan biarkan mendung ini abadi

Seorang Muslimah Muallaf asal Inggris

Judul buku: Aku  Seorang  Muslimah-Muallaf

Penulis: Lucy Bushill-Matthews

Penerbit: Lentera Hati, 2009

Tebal: xv + 358 halaman

Masih muda namun sudah berani mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Lucy Bushill-Matthews adalah  remaja putri    warga negara Inggris  yang memutuskan menjadi muallaf  saat berusia  19 tahun. Ketika itu  dia masih  kuliah di Cambridge University.

Bukan  hanya   menjadi muallaf, dia juga berani  nikah muda  saat masih  jadi mahasiswi.

Kisah hidup Lucy    sejak remaja hingga menjadi  ibu dari tiga orang anak,  dituangkannya dalam buku ini.    Banyak suka-duka menjadi muallaf  di  Inggris.  Mulai dari reaksi keluarga,  interaksi  dengan   teman di kantor,     pengalaman  bepergian ke beberapa negara,  hingga  kepeduliannya terhadap pendidikan  anak-anak muslim di Inggris,  diungkapkannya  dengan   ringan, enak dibaca, dan mudah dimengerti.

Dari  kisah hidup Lucy,    banyak hal yang bisa diteladani, khususnya oleh remaja muslimah.   Di awal  keislamannya,  dia   berusaha menerapkan  syariat Islam  dengan teguh, seperti  salat lima waktu,  berpuasa di bulan Ramadhan, dan mengenakan busana muslimah.

Selain itu,  dia juga  menolak  mengonsumsi  makanan dan minuman yang tidak halal, dan  ketat menjaga  pergaulan dengan lawan jenisnya.

Dengan kata lain,  dia menolak pergaulan bebas, yang   sudah menjadi hal biasa dalam pergaulan muda-mudi di barat! Ini yang perlu    diteladani  remaja-remaja muslimah, yang masih kerap tergoda dan terbawa arus  pergaulan bebas,  yang bisa merusak  akhlak mereka.

Setelah menikah dengan pria pilihannya, Julian,   Lucy  kerap bepergian ke beberapa negara Islam, termasuk Indonesia.   Dia juga melaksanakan rukun Islam kelima,  naik haji ke tanah suci.

Julian adalah orang pertama yang mengenalkannya dengan Islam. Pria keturunan Iran ini  adalah teman  sekolah  Lucy, yang punya  pengetahuan agama cukup luas,  dan  taat beribadah.

Semua pengalaman  dan interaksi Lucy  dengan kaum muslim di  berbagai belahan  dunia diceritakannya dengan apik.   Dengan jujur dia mengisahkan  apa yang dia lihat  dan temukan di negara-negara tersebut.

Tak lupa dia juga menyampaikan kritik atas  perilaku umat Islam yang  tidak bisa  diajak berdisiplin. Mengantre,  contohnya.  Untuk urusan satu ini,  dia harus mengakui tradisi  di negaranya jauh lebih baik karena warganya  sudah terbiasa mengantre dengan   tertib dan sabar.

Meski    berbeda agama  dengan orangtua dan saudara-saudaranya, Lucy tetap memelihara silaturrahmi dengan mereka.    Nampaknya dia  sudah memahami dengan baik konsep  silaturrahmi dengan orang berbeda agama  dalam Islam.

Saat Natal, misalnya,  Lucy  berkumpul dengan keluarganya, namun tidak ikut dalam ritual  Natal,   dan tidak mengonsumsi   makanan dan minuman yang tidak halal.  Keluarganya juga  dapat memahami   pendirian Lucy  dengan  keyakinan barunya.

Tak banyak buku  tentang  kisah hidup muallaf  yang  hidup  di barat.  Buku ini  adalah  otobiografi   penulisnya, yang  membeberkan dengan jujur dan apa adanya    perjalanan hidup sang penulis  sebagai seorang muslimah muallaf.

Banyak hal bisa diteladani dari kisah hidup Lucy, dan  mereka yang sudah  Islam sejak lahir tak perlu malu meneladaninya.