Setelah 23 Tahun

Setelah 23 tahun, banyak yang berubah. Yang dulu masih nona, sekarang sudah jadi nyonya dan ibu. Yang dulu bujangan, sekarang jadi tuan dan ayah.

Penampilan juga banyak berubah. Faktor hidayah dan kesadaran beragama turut mempengaruhi. Banyak yang sudah mengenakan hijab. Alhamdulillah. Tapi kaum Adam-nya nggak ada yang pelihara jenggot. Mungkin lebih suka penampilan yang klimis.

Selain mengenakan hijab, ada pula yang sudah menyandang gelar pak haji dan bu hajjah. Alhamudlillah. Semoga yang lain juga bisa nyusul ziarah ke baitullah dan makam rasulullah.

100_1218

Wajah dan bentuk badan juga banyak yang berubah. Yang dulu kecil imut, sekarang ada yang berubah tambun. Yang dulu rambutnya lebat, ada yang perlu reboisasi karena rambutnya sudah banyak berkurang. Tapi ada pula yang tubuhnya tetap stabil, seperti 20-an tahun lalu.

100_1216

Soal kelakuan, ada yang nggak berubah: tetap ceriwis dan rame. Tapi juga ada yang tetap cool dan kalem.

100_1226

Setelah 23 tahun akhirnya mereka jumpa kembali. Berawal dari bincang dan saling sapa di satu situs pertemanan, berlanjut dengan temu kangen dan melepas rindu. 

Kemesraan ini janganlah cepat berlalu. Kemesraan ini ingin ku kenang selalu………..

Ada Siger di Gerbang Sumatera

Gerbang Sumatera. Itulah julukan yang pas untuk  Pelabuhan Bakauheni, yang terletak  di ujung selatan  Provinsi Lampung.

100_0883

Arus penumpang  dan kendaraan tak ada hentinya selama 24  jam menyeberang dari Bakauheni ke  Merak, Banten. Begitu juga sebaliknya.  

 100_0902

Menjelang kapal berlabuh  di Bakauheni, dari kejauhan terlihat  sebuah menara berwarna kuning  berbentuk siger,  mahkota yang  dipakai di kepala  pengantin wanita  dalam adat Lampung.

100_0899

Bukan hanya  penumpang kapal ferry, nelayan yang tengah melaut di perairan sekitar Bakauheni juga bisa melihat  menara siger tersebut dari kejauhan.

Mungkin kalau  nelayan tersebut  melaut  tengah malam,   dia bisa menjadikan  siger itu sebagai  penanda  posisi  Pelabuhan  Bakauheni, sang gerbang  Sumatera.

Monyet aja kagak Doyan!

Narkoba bukan kacang, dan hanya manusia yang  menjadi pecandunya. Apa ada hubungannya dengan monyet? 

100_0701

Foto di atas bisa ditemui  di Stasiun Gambir. Bila turun dari kereta, lalu meniti anak tangga ke arah pintu keluar sebelah utara, coba perhatikan di pojok kiri dekat toilet,  mata kita akan memandang  baliho  tersebut.

Apakah pecandu narkoba lebih rendah daripada monyet?

Mobil Perangko

Mobil di atas, BMW B 1771 LG mejeng di Pameran Filateli Internasional “Jakarta 2008” yang berlangsung di  JITEC, Mangga Dua Square, Jakarta. Sekujur bodi mobil tersebut  ditempeli perangko Presiden Soeharto. Mobil siapakah gerangan?

Dari BPKB-nya, yang turut dipamerkan di JITEC,  terlihat bahwa  mobil itu atas nama Soeharto, yang beralamat di  Jalan Cendana 8, Jakarta.  Namun, menurut penuturan seorang pengurus  Persatuan Filatelis Indonesia (PFI),  mobil itu sekarang dimiiki  Suyono,  Ketua  Umum PFI.

Mobil ini nampaknya  sudah jadi  “kendaraan dinas” PFI.  Itu  terlihat dari lambang PFI yang  terpampang di  pintu kiri dan kanan depan.

Para pengunjung, tua-muda, besar-kecil, pria-wanita, nampak antusias  menempel perangko Soeharto  di bodi mobil tersebut. Kenapa ditempeli perangko Soeharto?

Inisiatif  penempelan perangko itu datang  dari PFI sebagai  penghargaan dan rasa terima kasih kepada (alm) mantan Presiden Soeharto yang sudah banyak membantu  memajukan   dunia filateli di Indonesia.

Semasa berkuasa,  banyak perangko  bergambar Soeharto diterbitkan.  Bahkan setelah dia wafat, begitu pula  setelah Ibu Tien Soeharto wafat, diterbitkan sampul peringatan  untuk mengenang  keduanya. 

Adakah rencana menerbitkan kembali benda pos bergambar Soeharto?

Kencing Bareng

Kencing jangan ditahan!

Karena tak mau menahan kencing, dan supaya jangan terkena kencing batu,  ketiga orang ini kencing bareng. Maka  dikeluarkanlah simpanan urine  di sebuah kebun kakao, di tepi jalan lintas barat Sumatera yang sepi, saat musim mudik lebaran, belum lama berselang.

Nonton Kapal Kandas

Kapal di atas tidak sedang sandar di pelabuhan. Kapal nahas itu  kandas di Pantai Melasti,  Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Lampung Barat.

Tanker berbendera  Panama dengan nama lambung “Fullking” sudah lebih dari dua bulan teronggok di pantai tersebut.  Kehadirannya menjadi  tontonan gratis  para pengunjung  yang  berwisata  ke Pantai Melasti.

14 awak kapal  yang berasal dari Cina masih setia menunggui  kapalnya.  Radar Lampung melaporkan,  Kantor Imigrasi  Klas I Bandar Lampung  terus mengawasi  ke-14 awak kapal tersebut  agar  tidak ada  yang menyusup  ke Provinsi  Lampung sehingga menjadi imigran gelap.

Akankah kapal tersebut bisa melaut kembali?

Si Fahd yang Bernuansa Delapan

Meski Raja Fahd, mantan penguasa Saudi Arabia,  telah wafat beberapa tahun lalu, namanya menjadi inspirasi untuk nama seorang bayi yang lahir  di Cikampek, 8 Agutus lalu.  Putra kelima pasangan Prayudi Agustian – Novi Rahmawati itu diberi nama Muhammad  Khaeru Fahd.  

Foto di atas saya ambil ketika bersilaturrahmi  ke  Cikampek, akhir Agustus lalu. Nampak si Fahd  tengah dalam  gendongan  ibunya.

Ditilik dari  tanggal kelahirannya, 8-8-2008, orok ini  bernuansa  8. Berdasarkan  numerologi, angka  keberuntungannya juga 8 (8+8+2008=2024. Lalu 2+0+2+4=8).

Semoga Fahd menjadi anak yang saleh, yang selalu berbakti kepada orang tua, agama, dan negara.